Minggu, 18 Maret 2012

dunia politik


PROPAGANDA
Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.
Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan dimana umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.
Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul, komunikator dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya. Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial.
Perkembangan teknologi di Dunia sangat terpengaruh dalam memproganda suatu budaya dalam Negara, yaitu dalam media masa cetak dan lebih lagi dalam media masa elekronik, misalnya radio, televisi dan lainnya.
Sekarang sangat tampak kita liat budaya barat mau mempengaruhi kebudayaan di Asia khususnya Negara Indonesia dengan cara memasang iklan yang tidak berbobot dengan memanfaatkan media elekronik. 

Jumat, 16 Maret 2012

BIOGRAFI TEUNGKU HASAN MUHAMMAD D TIRO

                         BIOGRAFI TEUNGKU HASAN MUHAMMAD D TIRO

Teungku Hasan Muhammad di Tiro (lahir di Pidie, 4 September 1930) adalah proklamator kemerdekaan Aceh pada 4 Desember 1976. Hasan Tiro sekarang ini menetap di Stockholm, ibu kota Swedia. Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada 1976 untuk memisahkan diri dari Indonesia. Perjuangannya itu hanya berlangsung selama tiga tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm, ibu kota Swedia. Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, isu "Aceh merdeka" kembali menjadi sorotan dunia. Organisasinya (Gerakan Aceh Merdeka) muncul ke pentas internasional. Hasan Tiro pernah dan menandatangani deklarasi berdirinya Negara Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal GAM yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan pada 25 Januari 1999. Dalam berbagai perundingan damai antara RI dan GAM, restu Hasan Tiro selalu ditunggu.

Pengakuan orang Aceh terhadap Tengku Hasan bukan hanya karena perjuangannya. Dalam tubuhnya mengalir darah biru para pejuang Aceh. Tengku Hasan lahir di Pidie, Aceh, pada 4 September 1930 di Tanjong Bungong, Lameulo, sekitar 20 km dari Sigli. Dia adalah keturunan ketiga Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro. Hasan merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan. Tengku Pocut inilah cucu perempuan Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro yang juga Pahlawan Nasional Indonesia.

Pada Januari 1965, Hasan menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka. Jadi, apa yang dilakukannya dengan memproklamasikan Negara Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 hanyalah kristalisasi dari ide yang sudah disosialkannya sejak 1965.




Daftar isi [sembunyikan]
1 Biodata
1.1 Pendidikan
1.2 Pengalaman Organisasi
2 Karya-karya



[sunting] Biodata
Nama : Teungku Hasan Muhammad di Tiro
Lahir : 4 September 1930, Pidie, Aceh
Orangtua : Pocut Fatimah (Ibu), Teungku Muhammad Hasan (Ayah)
Istri : Dora, keturunan Yahudi Amerika (cerai)
Anak : Karim di Tiro (Doktor Sejarah dan mengajar di AS)
Alamat : Nordsborg, Stockholm, Swedia

[sunting] Pendidikan
Fakultas Hukum UII, Yogyakarta (1945)
Ilmu Hukum International, Univesitas Columbia

[sunting] Pengalaman Organisasi
Pernah aktif dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI)
Pernah menjabat Ketua Muda PRI di Pidie pada 1945
Staf Wakil Perdana Menteri II dijabat Syafruddin Prawiranegara
Staf penerangan Kedutaan Besar Indonesia di PBB
Presiden National Liberation Front of Aceh Sumatra
Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di PBB,AS, 1950-1954
Ketua Mutabakh, Lembaga Nonstruktural Departemen Dalam Negeri Libya
Pernah kuliah di UGM Yogya
Dianugerahi gelar Doktor Ilmu Hukum University of Plano,Texas
Lulusan University Columbia dan Fordam University di New York

[sunting] Karya-karya
Mendirikan "Institut Aceh" di AS
Dirut dari Doral International Ltd di New York
Punya andil di Eropa, Arab dan Afrika dalam bisnis pelayaran dan penerbangan
Diangkat oleh Raja Feisal dari Arab Saudi sebagai penasehat agung Muktamar Islam se-Dunia (1973)
mendeklarasikan Aceh merdeka pada 4 Desember 1976
1976-1979 untuk melawan pemerintah Indonesia
Artikel berjudul The Legal Status of Acheh Sumatra under International Law 1980
The Unfinished Diary
Atjeh Bak Mata Donya (Aceh Dimata Dunia)
Terlibat sebuah "federasi" 10 daerah di Sulawesi, Sumatra, dan Maluku perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno
Menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka,1965 

google